Rabu, 30 April 2014

   


                                                    Cerita dalam Secangkir Cappucino
        Manis, tapi pahit. mungkin itu yang menjadi salah satu penggambaran rasa dari Cappucino. kopi khas italia, yang menempati hati para pencinta kopi dalam posisi tertentu. "Cappucino is an italian coffee drink which is traditionally prepared with expresso, hot milk, and streamed milk foam" (sumber: wikepedia).
      Tetapi rasanya yang memiliki sensasi tersendiri itulah yang tetap menempatkan Cappucino sebagai pilihan kopi favourite, salah satunya.Manis dari gulanya, hot milk yang menghiasi, dan rasa oahit dari expressonya, yang menggambarkan kehidupan. yang kadang senang, dan kadang menyedihkan.  Rasanya bercampur aduk, dan sulit di tebak perlu takaran tertentu agar jalannya kehidupan itu lancar, tidak kelebihan gula, kekurangan air, kelebihan exspresso atau kekurangan hot milk Yang akan menghasilkan rasa hambar bukannya rasa nikmat.
   Ketika exspresso itu, terlalu berlebih, maka rasa pahit itu akan timbul. seperti ketika cobaan hidup itu datang, dan ketidakmampuan sesorang untuk menghadapinya. Maka rasanya sepahit exspresso yang kekurangan air. Maka dari itu, tuhan ada sebagai tempat kita bertopang dagu, tempat kita berteduh. dan tempat kita berlindung. Menghangatkan seperti  Hot milk.  tetatpi juga menetralkan rasa tawar yang tercipta sebelumnya. On my glasses, ketika seseorang berhasil melewati cobaan dengan tetap berpegang teguh pada tuhan, maka ia akan mendapatkan racikan - racikan manis dalam hidupnya, ketika gula - gula itu ditaburkan dan diaduk menjadi satu, namun, ketika gula - gula itu gagal menciptakan takaran yang pas, karena manusia itu sendiri lupa untuk mensyukuri rasa nikmat itu, maka rasa "giung" (terlalu manis) yang akan timbul dan ia akan lupa akan siapa yang sebenarnya memberikan kenikmatan itu, karena terlalu terlena dengan apa yang dimilikinya di dunia.
      Pada akhirnya, tidak ada perjalanan hidup yang terus sempurna. Setiap manusia, pasti punya ceritanya sendiri. Karena kalau terlalu manis, terasa giung, kalau terlalu banyak air, maka akan hambar, kalau terlalu banyak exspersso? juga akan pahit, kalau kekurangan hot milk? terasa sepi. Maka, milk foam di hadirkan, sebagai cita rasa cinta tersendiri. Menemani rasa hambar, sepi, dan giung yang ada. Karena cinta, bagaikan milk foam yang melengkapi di sela - sela rasa pahit, manis, kehidupan. Entah itu cinta dari sahabat, keluarga, atau pasangan. Lembut, transparan, tetapi dibutuhkan. Seperti kata Millie dalam film Millie&Nathan "Cinta itu seperti kopi, enak diminum saat panas, tapi akan cepat habis kalau diminum terus. Makannya, minumnya pelan - pelan. Tapi, nantinya akan keburu dingin."  walaupun cinta dalam kehidupan juga ada pahit, manisnya, On my glasses, itu sebenarnya tergantung kapan seseorang minum Cappucino itu sendiri, apakah disaat  masih panas? atau disaat sudah dingin?

From: Italia